Gigih memperjuangkan sesuatu memang hal yang perlu
dilakukan. Kehidupan memanglah keras, diperlukan perjuangan untuk dapat meraih
apa yang diimpikan. Menyerah memang bukan pilihan si mental juara. Akan tetapi
perlu juga untuk dikaji apa batasan dari konsep tersebut. Setiap konsep pasti
memiliki batasan, tidak terkecuali pantang menyerah, karena seringkali disalah
artikan oleh sebagaian besar orang.
Saya pasti akan mencari makanan saat lapar dan berusaha
mendapatkannya. Begitu juga saya pasti akan mencari ketenangan dan hiburan saat
stress dan berusaha mendapatkannya. Ini adalah contoh sederhana dari konsep
pantang menyerah versi saya. Saya akan mencari dan berusaha.
Bagaimana dengan pantang mengakui?
Adalah keengganan pada diri untuk menerima hasil yang di
terima. Kebanyakan orang menganggap konsep ini sama dengan pantang menyerah.
Padahal berbeda, mengapa? Karena tidak selamanya apa yang kita perjuangkan itu
sesuai dengan hasil yang diterima. Kita harus bersikap sportif dengan kenyataan.
Ini yang menggelitik pikiran saya untuk mengupasnya.
Sebagai gambaran saya akan melukiskan sebuah kisah:
bermula dari kampus mereka berkenalan. awalnya komunikasi
mereka hanya sebatas keperluan kuliah, tapi memang masalah hati itu memang unik.
laki-laki itu bernama Dhana, ia menaruh hati pada Ela. Ia adalah wanita berkulit
putih, berambut ikal, bertubuh tinggi dan memiliki senyum tipis, criteria yang
sering membuat laki-laki terjerat hatinya.
Sudah lama Dhana menyembunyikan, mengagumi dan menaruh perasaannya
di bawah sebongkah batu. Baginya ela adalah oase diantara luasnya padang pasir,
penawar dari cekikan haus yang mendera
hari-hari nya. cinta membuat akalnya berkelana, mencari cara melakukan untuk memiliki
sebanyak mungkin informasi, baginya itu adalah kunci harta karun. apa saja yang
ia suka, jadwal perkuliahan sampai hal remeh temeh pun ia memulungnya. Ia
memiliki ekspektasi yang tinggi.
Mereka semakin akrab, ia memberanikan diri untuk
mengungkapkan isi hati. Ia berharap hati ela terbuka untuk menerima perasaannya.
dengan kata-kata yang terbata ia berkata jujur. sejujur teriakan hatinya.
dengan berat hati ela menolaknya. Ia memberitahu kalau baru
saja ia telah berkomitmen dengan pria lain. pria yang sudah lama dekat
dengannya. baginya dhana adalah pribadi yang mengagumkan sebagai: sahabat, ya,
tidak lebih.
Dengan hati yang murung dhana mencoba memanipulasi pikiran dengan
berbagai hal. Ia tidak dapat menerima tamparan fakta segar itu.
Ia tetap menghubungi ela seperti hari-hari biasa, sampai
pada suatu titik dimana pikiran kotor muncul, mengetuk dan merayu agar dhana
berpikir tentang strategi apa yang dapat ia pakai untuk meretakkan hubungan ela
dengan kekasihnya. Dia terus, terus, terus berusaha apapun caranya yang akan digunakan.
Ia tidak peduli apakah ela dapat menerima usahanya atau tidak.
Apakah kisah diatas melukiskan konsep “Pantang menyerah”?
bagi sata tidak.
menurut anda?
menolak kenyataan sering membuat manusia sulit membedakan
baik dan benar. menggiring kepada kebingungan dan kemerosotan mental. Pantang menyerah itu BERUSAHA dan pantang mengakui juga BERUSAHA. itulah yang sering membuatnya samar.